• Anak & parenting
  • Protein

Protein: Apakah asupan protein putra-putri Anda cukup?

Oleh Cherry Barker

Cherry adalah Manajer Nutrisi & Regulasi di Fonterra dan memiliki gelar BSc di bidang Nutrisi (Honoris).

  • Anak & parenting
  • Protein

 

Seiring pertumbuhan putra-putri Anda, konsumsi makanan dan kebutuhan nutrisi mereka secara keseluruhan turut berubah.

Mungkin tidak mengherankan jika anak berusia satu tahun memiliki kebiasaan makan yang berbeda dengan anak berusia delapan tahun. Melalui konsumsi nutrisi seimbang antara sayuran, buah dan biji-bijian, konsumsi produk susu yang cukup dan menambahkan makanan kaya protein lainnya ke dalam diet mereka tidak hanya dapat membantu membuat mereka kenyang lebih lama, tetapi juga membantu tumbuh kembang yang baik dan cepat.

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal pada anak-anak, dan kebutuhan elemen ini dapat berbeda tergantung usia dan berat badan.

Jadi bagaimana cara memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan cukup protein, dan berapa banyak jumlah yang cukup? Anak-anak memiliki kebutuhan protein yang berbeda dari orang dewasa. Ini karena proporsi protein yang mereka butuhkan dari energi tidak terlalu tinggi. Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal pada anak-anak, dan jumlah yang mereka butuhkan dapat berbeda tergantung usia dan berat badan. Namun, ada baiknya mengetahui bahwa anak-anak di Selandia Baru sangat jarang kekurangan asupan protein dalam makanan mereka.

Tabel di bawah ini didasarkan pada Nilai Referensi Nutrisi untuk Australia dan Selandia Baru1, memberikan informasi tentang jumlah protein minimum yang harus dikonsumsi anak setiap hari:

Usia Konsumsi Protein yang Direkomendasikan per hari (Anak Laki-Laki) Konsumsi Protein yang Direkomendasikan per hari (Anak Perempuan)

1-3 tahun


1,08 g/kg berat badan


1,08 g/kg berat badan


4-8 tahun


0,91 g/kg berat badan


0,91 g/kg berat badan


9-13 tahun


0,94 g/kg berat badan

0,87 g/kg berat badan

 

Misalnya, balita dengan berat badan 15 kg memerlukan sekitar 16 g protein per hari. Seorang anak berusia tujuh tahun dengan berat badan 22 kg memerlukan sekitar 20 g protein per hari, dan rata-rata anak perempuan berusia 11 tahun dengan berat badan 36 kg memerlukan setidaknya 31 g protein per hari.

Bagaimana pengaruh dari konsumsi cukup protein terhadap pertumbuhan & perkembangan?

Protein ditemukan dalam berbagai makanan yang menggugah selera, bahkan bagi anak yang sangat pemilih - seperti pada daging merah tanpa lemak, susu, daging putih, makanan laut, telur, kacang-kacangan, serealia, dan biji-bijian. Kementerian Kesehatan merekomendasikan anak-anak mengonsumsi antara 2-3 porsi susu dan 1-2 porsi sumber protein lainnya setiap hari. Jadi segelas susu atau yogurt, beberapa potong keju dan ikan atau daging, atau alternatif lain seperti serealia atau kacang-kacangan, akan membantu memberikan asupan protein yang cukup bagi mereka.

Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa makanan sumber protein yang dapat dengan mudah ditambahkan ke dalam diet putra-putri Anda:

Makanan Porsi Protein per porsi
Keju Cheddar 40 g (2 lembar)
9,8 g
Yogurt
Kemasan 100g 
4,5 g
Telur 1 rebus
6,5 g
Susu 1 cangkir
8,5 g
Kacang Mede 10 biji
2,1 g
Dada Ayam 1/2 dada
16,7 g
Daging Sapi Giling 1/2 cup
20,3 g
Fillet Salmon 1/2 cup
21,5g
Kacang Garbanzo 1 cup
5,3 g

 

Praktisnya, jika anak balita makan sereal dengan susu untuk sarapan, setengah butir telur untuk makan siang, dan 1/6 dada ayam untuk makan malam, ditambah secangkir kecil susu sebelum tidur, kebutuhan protein hariannya sudah tercukupi. Seorang anak berusia tujuh tahun perlu mengonsumsi lebih banyak protein - mudah saja, berikan tambahan yogurt saat makan siang, seperempat dada ayam untuk makan malam dan/atau secangkir besar susu sebelum tidur. Anda juga dapat menambahkan camilan kacang atau keju saat sore atau pagi hari.

Memahami sumber protein yang baik adalah salah satu bagian yang penting – tetapi mendorong anak-anak untuk memakannya perlu upaya tersendiri! Coba libatkan mereka dalam menyiapkan dan memasak makanan, ajarkan mereka untuk membantu membuat atau bahkan menyiapkan bekal makan siang sendiri ketika mereka sudah cukup umur. Makin banyak pengetahuan anak-anak tentang makanan, makin besar kemungkinan mereka akan mencoba jenis makanan baru. Jadi, mulailah mengajak mereka berkreasi di dapur dan coba beberapa resep baru!